Pembelajaran Jarak Jauh di masa pandemi ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga pendidik di sekolah. Penyampaian materi secara online tentu tidak bisa seefektif dan efisian pembelajaran secara langsung atau tatap muka. Kenyataannya, banyak kendala yang dialami peserta didik di lapangan. Mulai dari ketersediaan sarana gawai, signal yang kurang support, keterbatasan kuota, hingga kurangnya dukungan keluarga dalam proses pembelajarannya.
Kendala tersebut tak pelak juga dialami guru BK. Sebagai konselor di sekolah, layanan bimbingan yang biasanya dilaksanakan secara klasikal, kelompok dan individual, jadi terhambat. Peserta didik yang biasanya datang secara langsung ke ruang BK untuk curhat, berkurang gregetnya.
Frekuensi konseling yang berkurang, bukan berarti karena tidak adanya masalah yang dialami peserta didik. Justru selama pembelajaran daring ini permasalahan yang muncul kian banyak, walaupun tidak semuanya nampak. Seperti fenomena gunung es.
Namun kondisi ini tidak menyurutkan semangat dan kreatifitas guru BK di SMPN 6 Malang. Banyak hal dilakukan demi menjaga intensitas komunikasi antara guru dan peserta didik.
Layanan responsive diberikan dalam bentuk menyapa peserta didik di grup WA, berkomunikasi secara melalui pesan pribadi di WA bagi peserta didik yang memerlukan perhatian khusus, menelepon, mengundang orang tua ke sekolah, juga melaksanakan kunjungan rumah secara berkala. Adapun layanan dasar disampaikan dalam bentuk materi PPt, youtube, live IG, atau materi menarik lain yang disampaikan di forum Google Classroom.
Bagaimanapun, proses bimbingan harus terus berlangsung. Dengan atau tanpa tatap muka, BK Spentaloka siap memberi layanan prima.
By: Aulia Kusumastuti,S.Psi
